RIASPURWALODON Jilid 3, Sebuah dongeng yang mengisahkan sebuah Urgennya dedikasi kebersamaan dalam Kesejahteraan ekonomi bersama, Sebuah dongeng pengantar tidur siang. RIASPURWA, adalah Kisah zaman 1 juta tahun lalu. Kisah ini di angkat dari Kisah nyata dan dikemas dalam bentuk dongeng.
Sumber: https://opop.jatimprov.go.id/ |
Sebelum lanjut dongen Jilid 3 ada baiknya kami ulas sedikit pada ahir jilid 2, yaitu sang pimpinan mendapatkan upeti berupa 30 ekor unta karena mendapatkan banyak rujukan dari anggota diwawahnya, era sekarang banyak Downline. dengan perolehan upeti tersebuk sang pimpinan lebih percaya diri dan ingin investasi lagi bahkan menambah perkiraan 2-10 kali lipat .
Dengan rasa percaya diri sang pimpinan tentunya ada pengaruh besar dalam menambah anggota yang lebih banyak lagi, dan terus mengajak, karena telah terbukti ada deviden dan bonus.
Bertambah dan terus ditambah anggota-anggota baru yang ikut, hingga akhirnya mencapai mungkin sekitar 200an orang anggota yang ikut investasi tersebut. Artinya dalam skema Piramida bisnis era sekarang namanya skema Ponzi, ini ibaratnya yang atas sudah merucut tinggi dan bawahnya sudah menggelembung luas dan tebal. karena selain anggota yang sudah bertambah, bercabang dan beranting-ranting, juga yang awalnya invest 50juta bisa jadi menambah menjadi 100 juta, yang 100 menjadi 200 yang yang 500jt menjadi 5M semua diinvestasikan. dan pada masa-masa puncak peningkatan jumlah investor yang ikut, puncak meningkatnya jumlah uang yang di investasikannya, dan pada saat itu pula deviden dihentikan. Oh my god..!
Awalnya kejadian tidak tercium di tengah masyarakat pada saat itu, namun yang namanya rahasia ketika banyak yang pegang maka semakin kemungkinan besar akan terbuka, tidak bisa ditutupi dan di hindari karena jika deviden tidak masuk lagi maka dari mana uang yang untuk pembayaran kredit para anggota yang ikut investasi tersebut..? Tentu akan terasa serba salah, ketika kreditur (anggota yang ikut investasi) di suruh bayar kredit dia akan beralasan "saya kan diajak", dan jika dibiarkan maka pihak koperasi akan tidak punya uang masukan setelah kehilangan milyaran.
Hingga akhirnya beredar isu ditengah masyarakat bahwa koperasi RIASPURWA telah melakukan investasi bodong, atau illegal.
Investasi bodong adalah investasi di mana anda akan diminati sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam bentuk produk atau bisnis, yang sebenarnya tidak pernah ada.
Tidak menyerah begitu saja sang pimpinan diam-diam berusaha untuk menyelamatkan sebagai haknya dan mendatangi pihak penerima invest namun apa daya semua tanpa hasil karena investasi bodong atau illegal tidak bisa digugat, selebihnya melarikan diri. Bahkan jika kita memperkarakan investasi yang dianggap illegal oleh pemerintah setempat maka kita akan malu sendiri, karena memperlihatkan sebuah kesalahan sendiri.
sang pimpinanpun terus berusaha dan berusaha memutar otak untuk menyelamatkan asset, tapi apa daya tidak seimbang dengan kesalahannya, sebagai pemimpin seharusnya memiliki tim bidang ahli IT, yang paham betul terhadap macam-macam skema penipuan berwujud investasi.
Uang pribadi miliknya sang pemimpin cukup banyak yang terkuras dengan investasi tersebut, 300san unta atau kalau sekarang sekitar 5 M mungkin saja pantas untuk dikalkulasikan, belum lagi jumlah seluruh anggota yang kurang lebih 200san orang yang semisal saja di ambil jumlah rata-ratanya untuk 1 orang 50juta *200 sudah berapa..? sekitar 10M. Oh my God lagi..,
Andai saja pergerakan perputaran uang Koperasi tetap stabil seperti biasa, ada penabung, kreditur yang terus aktif maka tidak begitu terasa gejolak yang terjadi, namun isu yang terus berkembang liar di tengah masyarakat bagaikan bola salju yang terus menggelinding membesar bagaikan bom waktu, sehingga ada gejolak peningkatan penarikan yang terjadi sehingga antara masukan dan pengeluaran tak seimbang sehingga membuat Koperasi kalang kabut.
Berbagai macam cara untuk menjaga suasana agar terus aman dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, koperasi terus melayani penarikan dengan setulus hati namun dengan jangka waktu, 1 Minggu, 1 bulan bahkan 5 bulan. Namun apalah daya para kreditur bukannya tetap aktif bahkan banyak yang tertunda, entah karena memang belum ada uang atau malah buat kesempatan, semua bertambah lebih rumnyam. Bukan hanya orang yang yang mengantri untuk menarik uangnya, juga pesanan-pesanan penarikan menumpuk tanpa kepastian kapan bisa ditarik. bersambung...
Dari kisah dongeng Jilid 3 diatas bisa kita ambil hikmahnya bahwa:
"Terus layani konsumen dengan setulus hati walau musibah menghampiri"
Comments
Post a Comment