Koperasi RIASPURWALODON Jilid 2

RIASPURWALODON Jilid 2, Sebuah dongeng yang mengisahkan sebuah Urgennya dedikasi kebersamaan dalam Kesejahteraan ekonomi bersama, Sebuah dongeng pengantar tidur siang. RIASPURWA, adalah Kisah zaman 1 juta tahun lalu. Kisah ini di angkat dari Kisah nyata dan dikemas dalam bentuk dongeng.

Sumber: https://opop.jatimprov.go.id/

Sebelum melanjutkan Dongeng RIASPURWA jilid 2 ini, ada baiknya saya ulangi sedikit Ahir dongeng RIASPURWA Jilid 1, Sebelumnya diceritakan pada ahir dongeng jilid 1 bahwa RIASPURWA mengalami Kejayaan. Masyarakat sekitar khususnya wilayah Purwa dan umumnya Negeri Mira sudah banyak yang bergabung dan keadaan itu berjalan kurang lebih 1-5 tahun, masa emas, masa stabil hingga masa tenang.

Masa tenang inilah yang membuat sebagian anggota mulai bertanya, sebenarnya Koperasi ini mengalami keMajuan apa keMunduran dalam bidang keuangan atau biasa-biasa saja.

Mungkin anggota yang tak mau tahu atau tidak kritis tidak memperdulikan keadaan tersebut, karena mereka berfikir penting ada persentase dari keuangan setiap bulannya. Berbeda dengan yang kritis tentu ingin tahu karena ia berfikir lebih kedepan dan waspada.

Dari masa tenang tersebut juga sudah mulai tidak terdengar lagi adanya Rapat tahunan atau hadiah yang biasanya di adakan untuk anggotanya melalui Undian. Para anggota tak memperdulikan semua dan dianggap semua baik baik saja, karena memang tidak terlalu nampak kejanggalan aktifitas yang terlihat semua nampak biasa-biasa saja, berjalan seperti biasanya.

Dan dipenghujung masa-masa tenang tersebut kedapatan sebuah tawaran dari pimpinan kepada para anggotanya mungkin lebih tegasnya sebuah ajakan, untuk ikut berinvestasi. para anggota ada yang mau, ada yang mau mungkin karena merasa terpaksa, ada yang mau mungkin karena gak enak hati, bahkan ada juga yang menolak.

Para anggotanya yang mau ikut lalu menanyakan bagaimana sistem investasinya? Pimpinan pun menjelaskan secara rinci dan detail melalui bawahannya yang telah ditunjuk untuk mengurusi hal tersebut. Dan pada intinya:

Investasi tidak perlu menyiapkan kepeng/uang namun hutang saja pada Koperasi tersebut, jika tidak punya hutang saat ini maka bisa hutang baru, jika sudah punya saat ini yang belum selesai maka bisa melanjutkan hutang sebelumnya dengan pelunasan hutang awal dan uang sisa yang untuk membayar hutang pertama bisa diinvestasikan, tentunya menggunakan boreg.

Lalu bagaimana dengan bayar kredit setiap bulannya jika anggota merasa kurang mampu membayar jika hutang terlalu banyak..?

Pimpinan: Tidak perlu khawatir karena setelah investasi nanti anda akan mendapat deviden setiap Minggu/bulannya dari investasi tersebut. Dan deviden tersebut langsung bisa untuk bayar kredit.

Masuk akal juga, jika tanpa memikirkan kedepannya apakah deviden akan terus berlanjut anggota tidak tahu, tidak ada yang tahu dan tanggung jawab andai saja deviden berhenti.

Ahirnya banyak juga para anggota yang ikut investasi tersebut awalnya mungkin 10-100 anggota, dan terbukti setiap Minggu / bulan dapat deviden dari investasi tersebut, bahkan banyak yang telah selesai periode awal, dan menginvestasikan lagi untuk periode lanjutan, karena sistem investasi selesai dalam 1-3 tahun, jika investasi 50juta persentase 50%/tahun, selama 1 tahun (misalnya) maka ia akan menerima kurang lebih juta 75juta.

Karena adanya yang terbukti maka banyak anggota yang ikut, ada juga ikut karena di ajak, juga masih aja yang menolak. Yang pernah ikut hingga selesai tentunya lebih tergiur, dalam believe nya telah tertanam 50juta saja menjadi 75 juta apalagi 100juta..? Tanpa kerja tanpa ngapa-ngapain semua administrasi di urusi oleh pihak koperasi, semua terima beres. Namun ingat semua uang hutang tersebut di ambilkan dari keuangan bersama Koperasi tadi, jadi harta milik seluruh para anggota yang lain juga tanpa persetujuan karena tanpa rapat.

Melihat perkembangan invesrasi yang terjadi, maka terus mulai banyak yang ikut, kenapa pimpinan merasa ingin lebih banyak yang ikut..? Mungkin saja karena semakin banyak yang ikut yang didaftarkan melalui kepercayaan pimpinan (kalau bahasa era modern namanya link referal/link rujukan) dari pimpinan maka kesempatan besar pimpinan dapat upeti dari pihak penerima invest (emiten kalau dalam dunia investasi legal), era sekarang mungkin namanya fee dari link refferal (link rujukan) yaitu upeti terbaik adalah berupa 30 ekor unta untuk sekian Rujukan, kalau sekarang mungkin kelas Pajero Sport. Dan benar, jumlah refferal sang pimpinan atau dalam dunia MLM yaitu Downline yang dimiliki telah berhak mendapat upeti terbaik yaitu sebuah 30 ekor unta.

Sang pimpinan merasa senang dan bertambah yakin dan semangat untuk meningkatkan expansi jaringan, juga ingin menambah investasinya. Karena sebelumnya investasinya telah selesai tahap pertama. Dengan perolehan upeti dari pihak emiten sang pimpinan semakin Percaya diri dan tergiur untuk investasi lagi tahap lanjutan. Bersambung...